Redaksi
e-mail
dokumentasi
RENUNGAN ROHANI
Asuhan:
Rm. Reinier Van
Leeuwen, SCJ
Makna Pesta Kelahiran St. Yohanes
Pembaptis
Hanya dua orang kudus yang hari kelahirannya dirayakan Gereja Katolik: Bunda
Maria dan Yohanes Pembaptis. Maka tidak mengherankan bahwa banyak
peziarah Tanah Suci juga berziarah ke Ein Kerem yang terletak di pinggir barat
Jerusalem, daerah pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda (Lukas 1: 39) untuk
berziarah ke tempat kelahiran Yohanes Pembaptis , Gereja Santo Yohanes
Pembaptis dan Gereja Visitation dimana Santa Maria bertemu sepupunya Elisabet
dan mengkidungkan Magnificat yang terkenal. Didekatnya terdapat Sumur Maria -
dari mana Santa Maria minum airnya saat bertemu Elisabet dan semasa perjanjian
lama dikenal sebagai Bet Kerem (namanya berarti mata air kebun anggur) -
(Yeremia 6: 1). Di Gereja St. Yohanes Pembaptis terdapat grotto (gua) dimana
dipercaya menjadi tempat kelahiran Yohanes Pembaptis.
Kepekaan batin dalam diri Yohanes sudah ada sejak sebelum ia lahir hingga akhir hayatnya, hingga bayi Yohanes melonjak kegirangan dalam rahim ibunya Elisabet saat mengetahui Yesus Sang Messias dalam rahim ibunya Maria berkenan mengunjunginya (Lukas 1: 41) dan Elisabet penuh Roh Kudus berkata: " ...diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku ? " (Lukas 1: 42 - 43). Zakharia (artinya "Tuhan ingat"), ayah Yohanes (namanya berarti " Tuhan menunjukkan rahmat-Nya atau Tuhan berkenan’), tak mempercayai saat ia diberitahu malaikat Gabriel waktu membakar ukupan di Bait Allah, bahwa Tuhan akan mengaruniakan anak laki-laki yang akan diberi nama Yohanes dan nenjadikan banyak orang bersuka-cita atas kelahirannya (Lukas 1: 9-14). Zakharia tak percaya karena Elisabet dan dia telah lanjut usia, hingga ia bisu sampai anaknya lahir. Apa makna kisah kelahiran Yohanes Pembaptis serta arah kehidupannya sehingga ia perlu dirayakan secara khusus ?
Di masa kini dimana banyak orang tak menghargai kehidupan ditunjukkan melalui tindakan aborsi, "bom bunuh diri" atau tindakan mudah membunuh sesama dan lain-lain, pesta kelahiran St. Yohanes Pembaptis menjadi kesempatan merenungkan serta menghargai kehidupan dan masa depannya. Seperti Zakharia, hanya bila kita mengakui dan menuliskannya, kita baru akan terlepas ikatan yang menghalangi ke jalan kebenaran. Allah tidak menciptakan kita tanpa maksud. - Allah menghendaki kita ambil bagian dalam rencana keselamatan-Nya - sesuatu yang menjadi pencarian kita terus menerus sepanjang hidup. Orang Jawa senantiasa berharap anaknya "mikul dhuwur, mendem jero wong tuo" (mengangkat tinggi dan mengubur dalam dalam orang tua), yang berarti memuliakan orang tua (diterima sebagai putra Allah karena pembaptisan kita juga diharap memuliakan Allah). Seperti Yohanes Pembaptis , kita harus "bertambah besar dan makin kuat roh-nya" (Lukas 1: 15).
Kepekaan batin dalam diri Yohanes sudah ada sejak sebelum ia lahir hingga akhir hayatnya, hingga bayi Yohanes melonjak kegirangan dalam rahim ibunya Elisabet saat mengetahui Yesus Sang Messias dalam rahim ibunya Maria berkenan mengunjunginya (Lukas 1: 41) dan Elisabet penuh Roh Kudus berkata: " ...diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku ? " (Lukas 1: 42 - 43). Zakharia (artinya "Tuhan ingat"), ayah Yohanes (namanya berarti " Tuhan menunjukkan rahmat-Nya atau Tuhan berkenan’), tak mempercayai saat ia diberitahu malaikat Gabriel waktu membakar ukupan di Bait Allah, bahwa Tuhan akan mengaruniakan anak laki-laki yang akan diberi nama Yohanes dan nenjadikan banyak orang bersuka-cita atas kelahirannya (Lukas 1: 9-14). Zakharia tak percaya karena Elisabet dan dia telah lanjut usia, hingga ia bisu sampai anaknya lahir. Apa makna kisah kelahiran Yohanes Pembaptis serta arah kehidupannya sehingga ia perlu dirayakan secara khusus ?
Di masa kini dimana banyak orang tak menghargai kehidupan ditunjukkan melalui tindakan aborsi, "bom bunuh diri" atau tindakan mudah membunuh sesama dan lain-lain, pesta kelahiran St. Yohanes Pembaptis menjadi kesempatan merenungkan serta menghargai kehidupan dan masa depannya. Seperti Zakharia, hanya bila kita mengakui dan menuliskannya, kita baru akan terlepas ikatan yang menghalangi ke jalan kebenaran. Allah tidak menciptakan kita tanpa maksud. - Allah menghendaki kita ambil bagian dalam rencana keselamatan-Nya - sesuatu yang menjadi pencarian kita terus menerus sepanjang hidup. Orang Jawa senantiasa berharap anaknya "mikul dhuwur, mendem jero wong tuo" (mengangkat tinggi dan mengubur dalam dalam orang tua), yang berarti memuliakan orang tua (diterima sebagai putra Allah karena pembaptisan kita juga diharap memuliakan Allah). Seperti Yohanes Pembaptis , kita harus "bertambah besar dan makin kuat roh-nya" (Lukas 1: 15).
Kami mengucapkan selamat hari ulang tahun bagi para umat yang merayakannya :
20 Juni Mariana (Lia)
23 Juni Stella Silavong
24 Juni Ida Junisusiani
29 Juni Linda Soedjatmiko
30 Juni Jonathan Arthur K
04 Juli Aude Dwiastuti
05 Juli Ade Mirna
08 Juli Albert Dwiputra
13 Juli Sri Elisabeth Kam
14 Juli Anjani Pinilih
14 Juli Merry
14 Juli Raphael Gabriel
15 Juli HUT Imamat Romo Rein
16 Juli Lianawati A
19 Juli Felicia Lukito
25 Juli Stefanie M. Tjandra
28 Juli Giana Handojo
31 Juli Bagus Pinilih
01 Agst Charissa G. Rais
02 Agst Christanti Arinda
11 Agst Yuni (Hendra)
13Agst Stefani Dakosta
14 Agst Hendra Jaya Ong
MeI’ 12
Saldo Awal: $
1,813.00
Pemasukan: $ 0.00
Pengeluaran: $ 0.00
Saldo Akhir: $
1,813.00
Hasil
kolekte sebesar $ 105.50 dan diserahkan
kepada rumah biara SCJ-Montreal
Misa Hari
Minggu:
Waktu:
Minggu, 1 Juli 2012
Pukul: 10:00 (tepat)
Tempat:
Kapel Oratory St. Joseph
3800 Queen Mary
Road
Montréal, QC H3V 1H6
Montréal, QC H3V 1H6
Dilanjutkan
dengan ramah tamah bersama
Romo Aegidius
Warsito, SCJ dan teman-teman dari
UKI-Toronto
di Mont Royal
Park
Pukul :
12 :30-15 :00
Bagi umat yang
akan hadir untuk misa, mohon untuk tepat waktu, mengingat teman-teman dari
UKI-Toronto masih memiliki jadwal yang sangat ketat.
Dengan adanya
misa pada1 Juli di
Oratory St. Joseph, maka jadwal misa di
Kapel SCJ pada bulan Juli diganti dengan doa rosario bersama pada 15 Juli dalam
rangka memperingati HUT Imamat dari Rm. Reinier
vanLeeuwen, SCJ yang ke 56, waktu akan diberitahukan lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment