Redaksi
Felicia Lukito
e-mail
dokumentasi
Asuhan:
Rm. Reinier
Van Leeuwen, SCJ
"Ajarilah Anak-anak Arti Natal yang
Sebenarnya."
S
|
Sinterklas
tidak tampak gembira seperti biasanya. Malahan saya pikir saya melihat air mata
di sudut matanya. "Apa yang sedang anda lakukan?" saya bertanya.
"Saya datang untuk mengingatkan kamu … AJARILAH ANAK-ANAK!" kata
Sinterklas. Saya menjadi bingung; apa yang dimaksudkannya?
Kemudian dengan
suatu gerak cepat Sinterklas memungut sebuah tas mainan dari balik pohon.
Sementara saya berdiri dengan bingung, Sinterklas berkata, "Ajarilah
anak-anak! Ajarilah mereka arti Natal yang sebenarnya, arti yang sekarang ini
telah dilupakan oleh banyak anak."
Sinterklas
merogoh ke dalam tasnya dan mengeluarkan sebuah POHON NATAL
mini. Ajarilah anak-anak bahwa pohon cemara senantiasa hijau sepanjang tahun,
melambangkan harapan abadi seluruh umat manusia, semua ujung daunnya mengarah
ke atas, mengingatkan kita bahwa segala pikiran kita di masa Natal hanya
terarah pada surga."
Kemudian ia
memasukkan tangannya ke dalam tas dan mengeluarkan sebuah BINTANG cemerlang. "Ajarilah anak-anak bahwa bintang adalah
tanda surgawi akan janji Allah berabad-abad yang silam. Tuhan menjanjikan
seorang Penyelamat bagi dunia, dan bintang adalah tanda bahwa Tuhan menepati
janji-Nya."
Ia memasukkan
tangannya lagi ke dalam tasnya dan mengeluarkan sebatang LILIN.
"Ajarilah anak-anak bahwa Kristus adalah terang dunia, dan ketika kita
melihat terang lilin kita diingatkan kepada-Nya yang telah mengusir
kegelapan."
Sekali lagi ia
memasukkan tangannya ke dalam tasnya, mengeluarkan sebuah LINGKARAN
lalu memasangnya di pohon Natal. "Ajarilah anak-anak bahwa lingkaran
melambangkan cinta Sejati yang tak akan pernah berhenti. Cinta adalah kasih
sayang yang terus-menerus - tidak hanya saat Natal tetapi sepanjang
tahun."
Kemudian dari
tasnya ia mengeluarkan hiasan SINTERKLAS.
"Ajarilah anak-anak bahwa saya, Sinterklas, melambangkan kemurahan hati
dan segala niat baik yang kita rasakan sepanjang bulan Desember."
Selanjutnya ia
mengeluarkan sebuah HADIAH dan berkata. "Ajarilah
anak-anak bahwa Tuhan demikian mengasihi umatnya sehingga Ia memberikan anaknya
yang tunggal…"
"Terpujilah
Allah atas hadiah-Nya yang demikian mengagumkan itu. Ajarilah anak-anak bahwa
para majus datang menyembah sang bayi kudus dan mempersembahkan emas, kemenyan
dan mur. Hendaknyalah kita memberi dengan semangat yang sama dengan para
majus."
Sinterklas
kemudian mengambil tasnya, memungut sebatang PERMEN
coklat berbentuk tongkat dan menggantungkannya di pohon Natal. "Ajarilah
anak-anak bahwa batangan permen ini melambangkan para gembala. Sekali waktu
seekor domba berkelana pergi meninggalkan kawanannya dan tersesat maka gembala
datang dan menuntun mereka kembali. Batangan permen ini mengingatkan kita bahwa
kita adalah penjaga saudara-saudara kita, sekali
waktu
orang-orang yang telah lama pergi meninggalkan gereja membutuhkan pertolongan
untuk kembali ke pangkuan Gereja. Selayaknyalah kita berdaya upaya untuk
menjadi gembala-gembala yang baik dan menuntun mereka pulang ke rumah."
Ia memasukkan tangannya lagi ke dalam
tas dan mengeluarkan sebuah boneka MALAIKAT. "Ajarilah
anak-anak bahwa para malaikatlah yang mewartakan kabar sukacita kelahiran Sang
Penyelamat. Para malaikat itu bernyanyi, "Kemuliaan bagi Allah di surga
dan damai di bumi bagi manusia." Sama seperti para malaikat di Betlehem,
kita patut mewartakan Kabar Gembira tersebut kepada keluarga dan teman-teman:
Immanuel - Tuhan beserta kita!
Sekarang Sinterklas kelihatan gembira.
Ia memandang saya dan saya melihat matanya telah bersinar kembali. Ia berkata,
"Ingat, ajarilah anak-anak arti Natal yang sebenarnya. Jangan menjadikan
saya pusat perhatian karena saya hanyalah hamba dari Dia yang adalah arti Natal
yang sebenarnya - Immanuel - Tuhan beserta kita. Kemudian, secepat datangnya,
Sinterklas tiba-tiba pergi.
Dan seperti biasa - Sinterklas telah
datang untuk membawa hadiah bagi saya dan anak-anak saya - suatu hadiah yang
luar biasa. Sinterklas telah membantu saya mengingat kembali arti Natal yang
sebenarnya - dan arti kedatangan Yesus ke dunia. Dan saya tahu, bagi saya dan
anak-anak, Natal ini akan menjadi Natal yang terindah - karena IMMANUEL ~ TUHAN BESERTA KITA!
sumber : yesayaonline.com
Misa Biasa:
Waktu:
Hari Minggu, 15 Januari 2012
Waktu akan diberitahukan lebih
lanjut
Tempat:
Kapel Biara SCJ
2830 Est Boulevard
Gouin
***
Laporan Keuangan NOVEMBER’ 11
Saldo Awal: $ 1,869.30
Pemasukan: $
370.00
Pengeluaran: $
182.36
Saldo Akhir: $ 2,056.94
Hasil
kolekte I sebesar $ 93.00 dan diserahkan kepada rumah biara SCJ Montreal
Hasil
kolekte II sebesar 80.00 dan penjualan kue dari Sdri.Lissa Soetrisno dan Sdri.
Sinta sebesar $ 280.00 diserahkan ke kas KKI-Montreal.
***
TERIMA KASIH KEPADA:
Sdri. Lissa Soetrisno
Sdri. Sinta
Atas sumbangan hasil penjualan makanan ke
kas
KKI-Montreal
Tuhan memberkati
**
Selamat hari ulang tahun
bagi para umat yang merayakannya.
26/12 Bridgeta Chrysanta H
26/12 Christopher Marvin S
28/12 Tony Widjojo
29/12 Athena Codutti
02/01 Monica Kwan
09/01 Rm.
Reinier Van Leeuwen
10/01 Angelina Natasha L
10/01 Tony Sugiarto
10/01 Vivi Meliani
14/01 Sudarman Tandubuana
15/01 KKI-Montreal
15/01 Teddy Quintoro
***
Segenap Pengurus
KKI-Montreal mengucapkan terima kasih kepada:
Fr. Claude Bédard, SCJ
Rm. Reinier Van Leeuwen, SCJ
para umat yang telah berpartisipasi dalam konsumsi, membantu persiapan acara dan
yang hadir dalam misa serta perayaan Natal yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu, kami ucapkan
Selamat Hari
Natal 2011
&
Tahun Baru 2012
No comments:
Post a Comment